Kamis, 02 April 2020

Apa sih dampak corona pada bisnis UMKM




Virus corona. Virus corona. Corona. Corona. Corona

Ya akhir-akhir ini virus corona ini ramai diperbincangkan

Apa sih virus corona itu ?

Mengapa bisa berdampak pada bisnis ?

Mengapa ?

Bagaimana ?

Kok bisa ?

Apa ? Apa ? Apa ?


Banyak banget pertanyaan tentang corona, pengaruhnya, dampaknya, nya nya nya nya. Baca aja lah ya di bawah ini.

Sebelumnya saya mau minta maaf terlebih dulu apabila saya ada kesalahan sebelumnya. Baik itu dari segi tulisan, kata, kalimat, bahkan pemahaman saya yang salah hingga salah dalam penulisan.
“Jangan pernah berpacu kepada satu sumber aja ya !!! “

Oke oke sekarang baca aja ya
😉



VIRUS CORONA ??!!

Virus Corona sebenarnya sudah lama ditemukannya yaitu pada tahun  1960-an. Virus ini dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia).Virus corona merupakan virus yang menyerang system pernapasan. Beberapa bentuk penyakit yang disebabkan oleh virus ini misalnya SARS-CoV pada 2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV (sebelumnya dikenal sebagai 2012-nCoV) pada 2012, dan SARS-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019 atau yang bisa sekarang disebut COVID-19. Ya, penyakit menular COVID-19 ini disebabkan oleh salah satu jenis virus corona.

Wabah virus corona (covid-19) Wabah virus Corona atau Covid-19 ini tak hanya mengguncang Wuhan, tetapi juga dunia. Wabah ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia maupun perekonomian Indonesia sendiri. Karena beberapa negara menerapkan sistem lockdown yang berarti semua kegiatan di negara itu tidak ada termasuk bekerja. Jadi, apabila suatu negara melakukan lockdown maka akan mempengaruhi negara lainnya juga. 

Misalnya, saat China melakukan lockdown maka itu juga berdampak pada perekonomian China sendiri begitupun dengan negara yang lain. Karena China merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Jadi, pelemahan ekonomi sebesar 0,5 hingga 1 persen tentu akan berdampak luar biasa.


Bagaimana pengaruh virus corona terhadap perekonomian Indonesia?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan sekitar 0,23%, jika perekonomian China melemah satu persen akibat wabah virus corona dan dampak virus corona ini juga akan menyasar pada kinerja ekspor impor Indonesia pada Januari 2020.



Lalu, apa sih yang akan terjadi apabila Indonesia benar-benar menerapkan sistem lockdown ?

Apabila Indonesia pada akhirnya menerapkan sistem lockdown, maka akan berakibat buruk bagi perekonomian. Khususnya sektor informal akan kehilangan penghasilan. Sektor produksi akan terganggu karena banyak produk yang akan berkurang pasokannya.

Lockdown akan sangat memukul laju ekonomi Indonesia secara jangka pendek. Hal ini karena kota dengan kasus terbanyak virus corona ialah Jakarta, yang merupakan pusat pemerintahan, bisnis, dan perdagangan Indonesia. Sementara kota-kota lain yang juga memiliki sejumlah kasus corona, merupakan kota-kota di Pulau Jawa, yang lagi-lagi menjadi penggerak roda ekonomi dalam negeri.

Bila daerah akan terpengaruh dari sisi pariwisata dan perhotelan, maka Jakarta akan terpukul dari sisi industri jasa keuangan dan jasa lainnya. Bila itu terjadi, masalah tersebut akan menekan industri pengolahan dan perakitan. Pasalnya kondisi tersebut akan membuat aliran modal tersendat.

Ada beberapa sektor yang tertekan akibat dari wabah virus corona Covid-19 yaitu rumah tangga, korporasi, sektor keuangan, dan sektor yang juga bisa 'tak selamat' bila self distancing bahkan lockdown diberlakukan adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Khususnya, para pedagang kaki lima.



Mengapa sektor UMKM juga tertekan ?


Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami tekanan akibat tidak dapat melakukan kegiatan usaha sehingga kemampuan untuk memenuhi kewajiban kredit terganggu.
Menurut Sri Mulyani, kemampuan UMKM ketika terjadi krisis pada 1997 hingga 1998 sangat berbeda dengan sekarang sebab saat itu sektor ini masih mampu bertahan untuk menghadapi kondisi tersebut. Pada tahun 1997 sampai 1998 UMKM justru masih resilience tapi dalam COVID-19 ini justru terpukul paling depan karena tidak ada kegiatan masyarakat. 
Padahal biasanya selama ini UMKM menjadi safety net negara Indonesia, namun sekarang akan mengalami pukulan yang sangat besar karena ada restriksi kegiatan ekonomi dan sosial.


Mengapa UMKM bisa ‘tak selamat’ apabila diberlakukannya sistem lockdown dan mengapa wabah virus corona bisa berdampak pada bisnis UMKM ?

Sadarkah Anda bahwa hidup di Indonesia tidak bisa lepas dari yang namanya bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)? Saat pagi, misalnya, Anda membeli bubur ayam di dekat rumah untuk menu sarapan. 

Sebelum berangkat kerja, Anda menitipkan anak ke playground terdekat. Lalu, saat malam hari Anda mendadak kehabisan minyak goreng untuk memasak, sehingga Anda pun membelinya di suatu warung sembako dekat rumah.

Nah, tukang bubur, playground, dan warung sembako tersebut bisa dikatakan sebagai UMKM. Memang mungkin skalanya belum terlalu besar, tetapi dampaknya terhadap perekonomian negara cukup membanggakan. 

Dilansir dari situs CNN Indonesia, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyebutkan bahwa UMKM adalah sektor yang memiliki potensi besar.

Kalau menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM, sekitar 98,7% usaha di Indonesia merupakan usaha mikro. Tidak mengherankan apabila UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga mencapai 36,82%.

Semenjak gemparnya berita bahwa virus corona mulai menyebar di Indonesia, bisnis-bisnis UMKM mulai mengalami penurunan penjualan. Menurunnya penjualan disebabkan karena kekhawatiran dan ketakutan masyarakat dengan virus corona. Mereka lebih memilih berdiam diri di rumah. Apalagi sejak penerapan 'belajar, bekerja dan beribadah dari rumah', penjualan semakin menurun karena sepi pelanggan.

Bahkan ada beberapa pebisnis UMKM yang memilih pulang kampung karena sudah tidak memiliki uang untuk bertahan hidup ataupun modal untuk melanjutkan bisnisnya.

Ada juga beberapa bisnis UMKM yang terpaksa harus mem-PHK karyawannya karena tidak sanggup untuk menggaji karyawan.

Ada juga bisnis yang memiliki kendala dari segi bahan baku. Karena bahan baku mereka dari luar negeri yang artinya mereka harus impor tetapi tidak bisa dikarenakan adanya pelarangan ekspor-impor untuk mencegah corona.

Masih ada juga beberapa dampak wabah corona ini terhadap bisnis UMKM.

Ada beberapan tips yang bisa dilakukan para pelaku UMKM agar dapat bertahan dalam menghadapi wabah virus corona, yaitu sebagai berikut :
  1. Memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran
  2.  Memastikan arus kas terjaga dengan sehat
  3.  Merencanakan ulang pendapatan dan pangkas anggaran biaya
  4.  Selalu memonitor transaksi bisnis
  5.  Memperhatikan kondisi stok barang

Dan juga yang penting adalah harus memiliki strategi pengelolaan keuangan yang baik.


Apa upaya dari pemerintah untuk bisnis UMKM ?

Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp 5 juta kepada setiap pekerja formal, informal hingga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama berperang melawan wabah virus corona (Covid-19). Hal ini juga untuk mengurangi tindak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menjaga kelangsungan usaha dari sisi perusahaan.
Cara memberikan bantuan tersebut yaitu dengan cara :
  • Untuk pekerja di sektor formal, pemberian itu akan dilakukan dengan menggunakan skema BP Jamsostek.
  •  Untuk pekerja informal dan pelaku UMKM, bantuan sosial akan disalurkan ke dalam konteks social safety net melalui program Kartu Prakerja.



Jadi, itulah isi dari pembahasannya berdasarkan dari yang saya ketahui dengan membaca dari beberapa sumber.
Sekali lagi bila saya ada salah saya minta maaf.
Dan ikutilah aturan pemerintah karna itu juga buat kebaikan kita semua 




Nama : Amalia Dwi Septiana
NIM   : 01219075
Kelas  : Manajemen A-01
Tugas : Pengantar Bisnis


#bangganarotama
#narotamajaya
#thinksmart
#generasiemas
#suksesituaku
#pebisnismuda
#stayhome


Referensi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS SELAMA TAHUN 2021 DI INDONESIA

Nama         : Amalia Dwi Septiana NIM           : 01219075 Kelas : Manajemen A Dosen        : Hj.I.G.A.Aju Nitya Dharmani, SST,SE,MM Matkul...