Nama :
Amalia Dwi Septiana
NIM :
01219075
Kelas :
Manajemen A
Semester : 4
Mata Kuliah : Etika Bisnis
Dosen : Hj.I.G.A.Aju Nitya Dharmani,
SST,SE,MM
Bagian I
1.
Jelaskan pengertian etika !
Etika adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Pengertian etika adalah suatu cabang ilmu dalam jajaran ilmu tentang filsafat yang mempelajari tentang sebuah nilai ataupun kualitas (norma).
2.
Jelaskan pengertian etika deontologi.
Menurut Immanuel Kant, terdapat dua kesulitan yang dapat diajukan terhadap teori
deontologi, jelaskan dan bagaimana solusinya ?
Etika ini mengajarkan dan menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus
dilakukan oleh manusia untuk hidup yang lebih baik. Dasar pemikiran ini ialah
sebuah tindakan baik dinilai jika tindakan itu baik pada dirinya sendiri atau tidak
dinilai dari akibat/tujuannya.
Atas dasar itu, etika deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan
baik dan watak yang kuat dari pelaku. Atau sebagaimana dikatakan Immanuel Kant
(1734-1804), kemauan baik harus dinilai baik pada dirinya sendiri terlepas dari
apapun juga. Maka dalam menilai seluruh tindakan kita, kemauan baik harus
selalu dinilai paling pertama dan menjadi kondisi dari segalanya.
Ada dua kesulitan yang diajukan terhadap teori deontologi, khususnya
terhadap pandangan-pandangan Kant, Pertama, bagaimana jadinya apabila seseorang
dihadapkan pada dua perintah atau kewajiban moral dalam situasi yang sama,
tetapi keduanya tidak bisa dilaksanakan sekaligus, bahkan keduanya saling
meniadakan. Untuk memecahkan kesulitan pertama ini, Kant memberi dua hukum
moral sebagai perintah tak bersyarat yang sekaligus dapat menjawab persoalan
tersebut diatas. Hukum moral pertama, menurut Kant, berbunyi: bertindaklah
hanya berdasarkan perintah yang kamu sendiri kehendaki akan menjadi sebuah
hukum universal. Kedua, Kant juga mengajukan perintah tak bersyarat lainnya :
bertindaklah sedemikian rupanya sehingga anda sealu memperlakukan manusia,
entah dalam dirimu sendiri atau pada orang lain.
Persoalan kedua, sebagaimana dikatakn John Stuart Mill, para penganut
etika deontologi sesungguhnya ytidak bisa mengelakkan pentingnya akibat dari
suatu tindakan untuk menentukan apakah tindakan itu baik atau buruknya. Dalam
perspektif etika Adam Smith, persoalan ini dapat dipecahkan secara lain.
Menurut Adam Smith, suatu tindakan dapat dinilai baik dan buruk berdasar motif
pelakunya serta akibat atau tujuan dari tindakan itu.
3.
Jelaskan pengertian etika
teleologi dan aliran – aliran yang ada dalam teori tersebut !
Etika teleologi adalah pertimbangan moral akan baik buruknya suatu tindakan dilakukan, teleologi mengerti
benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang
terakhir dan yang lebih penting adalah tujuan dan akibat, betapapun salahnya
sebuah tindakan menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik,
maka tindakan itu dinilai baik.
Aliran
– aliran teleologi :
-
Egoisme Etis yaitu bahwa tindakan
dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan
dirinya sendiri.
- Utilitarianisme yaitu suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
4.
Apa yang dimaksud dengan profesi? Apakah
perbedaan profesi dengan hoby? Dan sebutkan ciri – ciri profesi !
Profesi adalah sebuah istilah yang merujuk pada suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian atau keterampilan khusus. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
Perbedaan
profesi dengan hoby:
-
Profesi : Adanya pengetahuan khusus, yaitu memiliki
keahlian dan keterampilan yang didapat berkat pendidikan, pelatihan dan
pengalaman bertahun - tahun, serta memiliki status yang tinggi di masyarakat.
- Hoby : Adanya kesenangan di dalam melakukan kegiatan / pekerjaan tersebut, diperlukan keahlian dalam menjalankan hobi tersebut, statusnya di masyarakat bergantung pada prestasi yang dihasilkan dari hobi tersebut.
Ciri-ciri
profesi, antara lain :
1.
Adanya pengetahuan khusus, yang
biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan
dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2.
Adanya kaidah dan standar moral
yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan
kegiatannya pada kode etik profesi.
3.
Mengabdi pada kepentingan
masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan
pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4.
Ada izin khusus untuk menjalankan
suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan
masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus
terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
5.
Sebutkan dan jelaskan, argument yang
menentang dan mendukung mitos bisnis amoral !
Argumen
yang mendukung mitos bisnis amoral antara lain :
-
Bisnis sama dengan judi sebuah
bentuk persaingan dan permainan yang mengutamakan kepentingan pribadi dan
mengupayakan segala macam cara untuk mencapai kemenangan.
-
Aturan yang dipakai dalam bisnis
berbeda dengan aturan dalam kehidupan sosial.
-
Orang bisnis yang mematuhi aturan
moral akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di tengah persaingan
yang ketat.
Argumen
yang menentang mitos bisnis amoral antara lain :
-
Bisnis tidak sama dengan judi atau
permainan, yang dipertaruhkan dalam bisnis tidak hanya uang atau barang, tetapi
juga harga diri, nama baik, dll.
-
Bisnis tidak mempunyai aturan
sendiri yang berbeda dengan aturan kehidupan sosial masyarakat.
-
Harus dibedakan antara legalitas
dan moralitas. Praktek bisnis tertentu yang dibenarkan secara legal belum tentu
dibenarkan secara moral.
- Etika harus dibedakan dengan ilmu empiris. Dalam ilmu empiris, fakta yang berulang terus dan terjadi dimana-mana menjadi teori dan hukum ilmiah, dalam etika tidak demikian
6.
Apa yang dimaksud dengan etika bisnis?
Mengapa penting bagi pelaku bisnis untuk menyadari etika?
Etika bisnis dapat diartikan sebagai peraturan tidak tertulis
sebagai landasan norma dan perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh lapisan
dalam perusahaan. Dengan menjalankan etika bisnis yang baik, sebuah
perusahaan / pelaku bisnis dapat mendapatkan tujuan dan manfaat dari etika
bisnis, seperti :
Tujuan etika berbisnis sangat penting bagi sebuah perusahaan dalam
membangun moral bekerja karyawannya. Tujuanya antara lain:
1.
untuk mendorong kesadaran moral
dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha atau pelaku bisnis .
2.
untuk menjalankan good business
dan tidak melakukan monkey business atau dirty business yang dapat merugikan
banyak pihak lain.
3.
mengarahkan dalam mewujudkan citra
dan manajemen bisnis yang baik, sehingga dapat diikuti oleh semua orang
4.
untuk menghindari citra buruk
seperti penipuan, serta cara kotor dan licik.
5.
Agar tidak melanggar aturan hukum
yang berlaku
6. Agar tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya
Manfaat menerapkan etika berbisnis pada perusahaan Anda, antara lain:
1.
Menciptakan kepercayaan atau
loyalitas konsumen
2.
Akan mendapatkan image perusahaan
yang baik di mata konsumen
3.
Karyawan semakin memiliki motivasi
yang tinggi.
4.
Memberikan keuntungan atau profit
bagi perusahaan
7.
Sebutkan dan jelaskan prinsip – prinsip
etika bisnis ! Bagaimanakah caranya agar prinsip – prinsip tersebut dalam
dipahami, dihayati dan diimplementasikan oleh seluruh karyawan perusahaan ?
Prinsip
– Prinsip dalam Etika Bisnis :
-
Prinsi Otonomi dalam Etika Bisnis
Adalah
bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang
dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dipunyainya
-
Prinsip Kejujuran dalam Etika
Bisnis
Merupakan
nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan
-
Prinsip Keadilan dalam Etika
Bisnis
Adalah
keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau
tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke
dalam stakeholder
-
Prinsip Hormat pada diri sendiri
dalam Etika Bisnis
Merupakan
prinsip tindakan yang dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri
Agar prinsip – prinsip tersebut dalam dipahami, dihayati dan diimplementasikan oleh seluruh karyawan perusahaan hendaklah kita sering melakukan sosialisasi-sosialisasi serta briefing mengenai hal tersebut agar bisa dipahami dan dihayati serta diimplementasikan semua karyawan perusahaan,selain itu kita juga harus bisa roll model atau contoh yang menerapkan prinsip-prinsip dalam etika bisnis agar bisa dijadikan teladan bagi karyawan lain.
8.
Apa yang dimaksud dengan code of ethics
?
Code of ethics adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
9.
Terdapat beberapa pendapat dari ahli
ekonomi tentang konsep keadilan. Diantaranya ialah konsep keadilan dari Aristoteles,
Adam Smith dan John Rawls.
a.
Jelaskan konsep keadilan menurut Adam
Smith !
Alasan Adam Smith hanya menerima satu konsep atau teori
keadilan yaitu, menurut Adam Smith yang disebut keadilan sesungguhnya hanya
punya satu arti yaitu keadilan komutatif yang menyangkut kesetaraan,
keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang atau pihak dengan orang
atau pihak yang lain.
Keadilan legal sesungguhnya sudah terkandung dalam keadilan
komutatif, karena keadilan legal sesungguhnya hanya konsekuensi lebih lanjut
dari prinsip keadilan komutatif yaitu bahwa demi menegakkan keadilan komutatif
negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa
terkecuali.
Adam Smith menolak keadilan distributif sebagai salah satu jenis keadilan. Alasannya antara lain karena apa yang disebut keadilan selalu menyangkut hak semua orang tidak boleh dirugikan haknya atau secara positif setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan haknya.
b.
Jelaskan konsep keadilan menurut John
Rawls !
· Prinsip
yang menyatakan bahwa setiap orang atau warga negara harus mendapatkan hak yang
sama dari keseluruhan sistem sosial dalam mendapatkan kebebasan paling hakiki
yang ditawarkan pada manusia.
· Prinsip kedua menyatakan bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa agar memberikan keuntungan terbesar bagi kalangan yang paling tidak beruntung dalam masyarakat.
c.
Bandingkan perbedaan dan kesamaan
konsep keadlian dari ketiga ahli ekonomi tersebut !
Persamaannya kedua konsep tersebut memiliki tujuan untuk memprioritaskan keadilan. Sedangkan perbedaannya adalah dimana konsep Adam Smith menolak distributif sebagai salah satu jenis keadilan.
Bagian II
Jawablah pertanyaan yang berkaitan dengan kasus – kasus berikut ini!
Kasus 1
a.
Tindakan yang dilakukan tidak etis
karena membakar hutan dengan sengaja tanpa memikirkan dampak dan kerugiannya.
Tindakan yang dilakukan dapat dikatakan tindakan tidak mempunyai rasa
pertanggungjawaban sosial (sosial responsibility) atau dapat dikatakan juga
kriminal (kejahatan korupsi) karena telah mengambil hak bersama untuk menikmati
hutan tersebut.
b.
Pembukaan lahan dengan menggunakan
cara membakar yang tidak terkendali dan merusak erat kaitannya dengan
pembangunanindustri perkebunan di Indonesia karena empat alasan pokok berikut
ini:
-
Kebakaran menurunkan kualitas
lahan hutan dan dengan demikian mendukung usaha untuk memiliki kawasan hutan
permanen (sepertihutan produksi) secara legal untuk diklasifikasikan kembali
sebagai kawasan-kawasan hutan yang tersedia untuk konversi bagi perkebunan.
Dengan semakin terbatasnya ketersediaan lahan yang tidak diklasifikasikan
sebagai hutan dan yang cocok untuk pembangunan perkebunan, membakar hutan
kemudian menjadi suatu cara yang bermanfaat untuk meningkatkan persediaan lahan
yang ada.
-
Di kawasan yang telah dialokasikan untuk
pembangunan perkebunan, membakar hutan adalah suatu cara yang hemat biaya untuk
membuka lahan. Menurut salah satu perusahaan yang beroperasi di Kalimantan
Tengah, pembukaan lahan dengan alat-alat mekanis membutuhkan biaya yang dua
kali lipat lebih mahal daripada melakukan pembakaran.
-
Hasil
perkebunan harus diolah dalam 24 jam setelah dipanen, sehingga banyak
perusahaan lebih senang jika lokasi perkebunan letaknya sedekat mungkin dengan
fasilitas pengolahan dan jalur-jalur transportasi yang dapat membawa hasil
panennya ke berbagai fasilitas ini. Namun, kawasan-kawasan seperti ini yang lebih
mudah diakses umumnya telah padat dan diolah oleh penduduk lokal.
Perusahaan-perusahaan kemudian menyewa tenaga kerja dari luar untuk bekerja dan
membakar lahan masyarakat lokal yang lahannya ingin diambil alih oleh
perusahaan, untuk mengusir masyarakat. Kebakaran mengurangi nilai lahan dengan
cara membuat lahan menjadi terdegradasi, dan dengan demikian perusahaan akan
lebih mudah dapat mengambil alih lahan dengan melakukan pembayaran ganti rugi
yang murah bagi penduduk asli.
- Dalam beberapa kasus, penduduk lokal juga melakukan pembakaran untuk memprotes pengambil-alihan lahan mereka oleh perusahaan kelapa sawit.
c.
Dampak Terhadap Sosial, Budaya,
dan Ekonomi. Kebakaran hutan memberikan dampak yang signifikan terhadap
kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi yang diantaranya meliputi:
-
Terganggunya aktivitas
sehari-hari; Asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan secara otomatis
mengganggu aktivitas manusia
sehari-hari, apalagi bagi yang aktivitasnya dilakukan di luar ruangan.
-
Menurunnya produktivitas;
Terganggunya aktivitas manusia akibat kebakaran hutan dapat mempengaruhi
produktivitas dan penghasilan.
-
Hilangnya sejumlah mata
pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; Selain itu, bagi masyarakat yang
menggantungkan hidup dari mengolah hasil hutan, dengan terbakarnya hutan
berarti hilang pula area kerja (mata pencarian).
-
Meningkatnya hama; Kebakaran hutan
akan memusnahkan sebagian spesies dan merusak kesimbangan alam sehingga
spesies-spesies yang berpotensi menjadi hama tidak terkontrol. Selain itu,
terbakarnya hutan akan membuat sebagian binatang kehilangan habitat yang
kemudian memaksa mereka untuk keluar dari hutan dan menjadi hama seperti gajah
monyet dan binatang lain.
-
Terganggunya kesehatan; Kebakaran
hutan berakibat pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan
lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara
lain infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan
lain-lain.
-
Tersedotnya anggaran negara;
Setiap tahunnya diperlukan biaya yang besar untuk menangani (menghentikan)
kebakaran hutan. Pun untuk merehabilitasi hutan yang terbakar serta berbagai
dampak lain semisal kesehatan masyarakat dan bencana alam yang diambilkan dari
kas negara.
-
Menurunnya devisa negara. Hutan
telah menjadi salah satu sumber devisa negara baik dari kayu maupun
produk-produk non kayu lainnya, termasuk pariwisata. Dengan terbakarnya hutan
sumber devisa akan musnah. Selain itu, menurunnya produktivitas akibat kebakaran
hutan pun pada akhirnya berpengaruh pada devisa negara.
d.
Penggunaan istilah Hutan Tidak
Terbakar yaitu lebih tepat artinya untuk kebakaran hutan bukan dari faktor alam
melainkan faktor manusia.
e.
Menurut saya memuat sanksi untuk
yang melakukan land cleaning
f.
Penegakan hukum sangatlah lemah
karena masih banyak dan marak kasus tentang pembakaran hutan yang belum
terselesaikan.
g. Gerakan Nasional jadilah peran pembakar hutan itu adalah musuh bangsa yang harus di hentikan.
Kasus 3
1.
Iya, Mr. Thomas tidak mengindahkan
isu tanggung jawab dalam operasisional departemennya. terbukti dia tidak ingin menanggapi isu sosial dan
ketika perusahaan membahas persoalan tersebut dalam sebuah rapat, ia tidak
menghadirinya karena komitmen pada background perusahaan yang mementingkan
laba.
2.
Iya, Mr. Thomas benar menyatakan
bahwa ABC Corporation hanya mementingkan laba yang maksimum dengan orientasi
laba dan tidak mengindahkan kebijakan keamanan sebagai petunjuk yang dating
dari manajemen puncak.
3.
Iya, Mr. Thomas mendiskriminasikan
wanita. Ini terjadi pada area bagian arsip dengan kondisi ruangan atau tempat
kerja yang kurang bersih.
4.
Potensi biaya kepada perusahaan
akibat tindakan Mr. Thomas yaitu dengan kondisi perusahaan yang buruk maka akan
berakibat pada karyawan yang sering sakit karena tempat kerja yang kurang
bersih sehingga karyawan sering ijin tidak masuk yang menghambat produksi pada
perusahaan
Kasus 4
Permasalahan etis apa yang muncul dalam kasus pemalsuan merek tersebut ?
Masalah etis yang
muncul dipermasalahan iniadalah stiap pemalsuan brand menimbulkan gaya hidup
yang wah atau mewah jadi banyak pedagang atau produsen berbondong-bondong untuk
memproduksi brand-brand tersebut dan membajaknya supaya memenui kebutuhan
orang-orang atau konsumen yang merasa keuangannya kurang untuk membeli brand
original dengan harga mahal. Jadi pembajak meraut keuntungan dari hal tersebut
dan konsumen yang ingin bergaya model tidak perlu mengeluarkan uang banyak
untuk membei brand original. Jadi para konsumen akan melirik brand kw atau
palsu sebgaia life style nya.
#bangganarotama
#narotamajaya
#thinksmart
#generasiemas
#suksesituaku
#pebisnismuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar